Peka Pada Kondisi Tubuh
Penyakit jantung saat ini menjadi penyebab kematian utama bagi perempuan selain kanker. Celakanya banyak perempuan yang tidak menyadari jika penyakit jantung mengintai nyawa mereka. “Perempuan itu cenderung lebih tidak merasa kalau sebenarnya dia sakit jantung dibanding pria. Masalahnya gejala sakit jantung pada perempuan seringkali sangat ‘biasa’ seperti nyeri pada bahu, perut, punggung, rahang atau leher. Padahal semestinya itu diwaspadai,” ujar Dr Ratih Purwarini, dokter sekaligus Medical Check Up Manager dari PacHealth@The Plaza Medical Center Jakarta.
Serangan jantung pun tidak selalu berlangsung dramatis seperti gambaran di film-film. Di mana tiba-tiba seseorang terkesiap, kesulitan bernafas lalu jatuh sambil memegangi dadanya. Faktanya serangan jantung bisa terjadi pada perempuan tanpa tekanan pada dadanya. Serangan jantung terjadi saat aliran darah yang membawa oksigen menuju otot jantung tiba-tiba menurun drastis atau berhenti secara tiba-tiba. Ini bisa terjadi akibat penyempitan pembuluh darah. Aliran darah tersumbat akibat lemak-lemak yang menempel pada dindingnya. Lipids atau lemak ini terbagi dua yakni kolesterol dan triglyceride.
Bukan hanya jantung yang bisa mengintai, serangan kanker pun hadir dalam diam. Ratih mengemukakan kepekaan terhadap sedikit saja perubahan pada kondisi tubuh bisa jadi tanda yang kuat. Misalnya berat badan yang turun tiba-tiba tanpa penyebab jelas. “Penurunan berat badan tanpa olahraga atau tanpa perubahan pola makan umumnya membuat perempuan senang, padahal seharusnya ia waspada karena bisa jadi ada sesuatu yang salah pada kondisi tubuhnya,” Ratih mengingatkan. Meski belum tentu kanker yang jelas ada sesuatu yang abnormal terjadi pada tubuh seseorang. Gejala lain adalah pendarahan yang tidak biasa. “Banyak perempuan menganggap biasa perdarahan yang terjadi di tengah-tengah waktu antara sebelum dan sesudah periode haid, padahal untuk beberapa orang itu bisa jadi abnormality,” ujar Ratih. Begitu juga gejala ovarian cancer yang kerap terabaikan karena dianggap biasa seperti kembung, sakit di bagian perut atau panggul, cepat kenyang meski makan sedikit. Jika kembung ini berlangsung hampir setiap hari selama beberapa minggu sebaiknya Anda segera mengeceknya ke dokter.
Tren Kesehatan: Pencegahan
“Saat ini mengatasi penyakit dengan pengobatan sebenarnya sudah ketinggalan zaman. Tren kesehatan saat ini adalah dengan melakukan pencegahan. Penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan adanya kesadaran untuk pencegahan itu akan menaikkan tingkat kesehatan individu hingga dua puluh persen,” ujar Ratih.
Langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah mengenal kondisi tubuh sendiri. Dari segi akurasi yang paling mudah adalah melakukan medical check up. Ada dua tujuan melakukan medical check up. “Pertama untuk mengetahui apakah saat ini tubuh kita memiliki penyakit. Kedua untuk mendeteksi penyakit yang berpotensi hadir namun saat ini belum terlihat,” ujar Ratih. Lalu bagian tubuh mana dulu yang perlu dicek pertama kali? Ratih menyarankan untuk melakukan general check-up. “Mulai usia 18 tahun mestinya seseorang sudah mulai memeriksakan kesehatannya meski kondisi tubuh segar bugar,” saran Ratih.
Semakin dini abnormalitas diketahui semakin cepat penangannya tentu akan semakin baik. Berikut tes yang perlu Anda lakukan.
- Pemeriksaan fisik
- Tekanan darah
- Kolesterol
- Gigi
- Papsmear
Jangan Sembarangan Meneruskan Obat
Saat ini banyak orang yang merasa cukup pergi ke dokter sekali saja, selanjutnya setelah obatnya habis, banyak orang yang mengambil jalan langsung membeli obat yang sama tanpa memeriksakan diri ke dokter lagi. “Pergi ke dokter itu bukan sekedar untuk menerima resep obat yang sama, tetapi dokter juga akan menganalisa perkembangan kondisi Anda. Apakah dosisnya harus ditambah, atau justru harus ganti obat,” ujar Ratih. Untuk mengetahui apakah Anda memerlukan obat atau tidak terlebih dahulu Anda harus memeriksakan diri ke dokter.
4 Syarat Sehat
Menurut Ratih sebenarnya untuk menjaga tubuh tetap sehat itu kuncinya hanya empat. Lakukan sesuai kebutuhan!
- Porsi yang pas
- Berkeringat tanda yang baik
- Nikmati hidup
- Terlelap 6-8 jam
Source : Good HouseKeeping, Edisi Desember 2012, Halaman 69













0 komentar:
Posting Komentar